Sunday, February 17, 2013
Jadi bodoh, jadi haus, jadi lapar
Kita ini sentiasa belajar
Jangan pernah berhenti jadi bodoh, jadi haus, pada ilmu & pengetahuan, jadi lapar pada hikmah dan pengajaran
Terusan berfikir, cari makna dalam tiap perkara
Langsung belajar jadi matang
Sentiasa belajar menulis
Dan pastinya harus banyak membaca. Punya tekad.
Tumpahkan tiap idea dan pikiran kita pada lembar kertas putih.
Biarkan tiap tulisan
bebas terbang tinggi menyapa awan
tapi masih tunduk rendah menyentuh bumi hamparan.
[Kredit] |
Biar tiap tulisan jadi mampu sentuh hati, jiwa pembaca
Harapnya apa yang tertulis jadi bekal pahala berterusan walau kita sudah lama jadi makanan ulat cacing
Mohon apa yang tercatit walau ayat sepatah dua, sekecil cuma
Tapi manfaat dan kebaikan tersebar meluas.
Kadang aku jadi takut. Risau
Saat bila aku sudah rasa kenyang, rasa cukup dengan ilmu yang ada dan berhenti jadi bodoh, maka hati-hati. Waktu itu sombong & ego bisa jadi teman yang paling rapat!
Saat bila aku sudah rasa kenyang, rasa cukup dengan ilmu yang ada dan berhenti jadi bodoh, maka hati-hati. Waktu itu sombong & ego bisa jadi teman yang paling rapat!
----
''Bakat menulis itu pinjaman dari Tuhan, yang penting tekad & latihan"
"Kalau saya sendiri yang penting tulisan harus bisa mencerahkan orang lain, dan harus bisa membuat orang lain bergerak. Tetapi bukan hanya orang lain saja, tentunya yang pertama kali penulisnya dulu, karena tulisan yang baik itu adalah tulisan yang bisa mencerahkan dan membuat si penulis maupun orang yang membacanya bergerak dalam artian setelah membaca tulisan itu dapat melakukan sesuatu yang lebih baik"
- Helvy Tiana Rosa
''Bakat menulis itu pinjaman dari Tuhan, yang penting tekad & latihan"
"Kalau saya sendiri yang penting tulisan harus bisa mencerahkan orang lain, dan harus bisa membuat orang lain bergerak. Tetapi bukan hanya orang lain saja, tentunya yang pertama kali penulisnya dulu, karena tulisan yang baik itu adalah tulisan yang bisa mencerahkan dan membuat si penulis maupun orang yang membacanya bergerak dalam artian setelah membaca tulisan itu dapat melakukan sesuatu yang lebih baik"
- Helvy Tiana Rosa
p/s: Jiwa jadi segar semula. Apa yang aku rasa kosong dalam hati, terisi dengan hikmah dan ilmu. Syukur. Semalam, Tuhan beri peluang dan ruang hadir kelas pengajian seorang ilmuan Islam. Belajar seputar kitab Riyadus Shalihin bab berkenaan menjaga rahsia. Moga Tuhan limpahkan nikmat pahala berterusan buat sosok tubuh individu ini.
Friday, February 15, 2013
Yang pertama. Tertinggi
Tapi, belum sampai masa meluah rasa
Merindui dia dengan teramat.
Tapi harus diurus bijak. kena tekad
Tuhan
Bantu aku jadi kuat. Belajar sabar
Beri ruang dan masa persiap diri.
Persediaan serba-serbi.
Harus punya rancangan. Beza antara angan dengan matlamat
Terlebih utama, tanggungjawab pada ibu dan keluarga aku kena dahulukan.
Belajar jadi matang pada keluarga sendiri
Pastinya segala yang aku buat untuk keluarga atau orang sekitar semata sebab Tuhan.
Hanya untuk Tuhan.
Itu yang pertama dan tertinggi.
Selainnya datang kemudian. Ikut rapat di belakang
Agama dan Tuhan
Jadi asas aku dalam tiap urusan dan keputusan.
Sebab akhirnya aku tahu
Rasa cinta, rindu yang amat itu Tuhan juga yang pinjamkan.
Perasaan itu asal dan puncanya dari pencipta.
Bila-bila saja dia boleh tuntut. Minta dikembalikan apa yang diberi pinjam
[Kredit] |
Aku kena belajar bersyukur.
Jangan tinggal solat.
Bila kau hilang cinta Tuhan.
Rasa sunyi. Keseorangan. Kelabu arah tuju. Binggung
----
Mesti rasa perit. Kan?
Sunday, February 10, 2013
Harap. [ 39:53 ]
Ya. Aku tahu. Cukup sedar
Jalan di depan yang perlu di tempuh masih panjang. Akan ada liku, simpang-siur, bonggol yang kau tak tersangka.
Jalan kehidupan sehari-hari mahu kembali bertemu Tuhan terkadang penuh dengan duri. Payah.
kabus penuh langsung tak nampak bayang.
Ke mana hujung pangkal jalan?
Mungkin ada masa boleh buat kau terduduk. Menangis lemah.
Tuhan! berat sungguh ujian kau beri
Tapi itu tak bermakna
langsung aku kena putus harapan, cabut akar hubungan dengan Tuhan
Tiap kali kalau kaki aku luka berdarah terpijak duri
Terus berjalan atau berhenti putus asa?
Jujur,
Aku takut bila terjatuh, tersembam cium tanah, muka penuh debu dosa
Aku jadi lemah, langsung tak mampu bangkit, bangun berdiri
Jujur
Aku takut bila terjatuh, tersadung langgar batu
Tak ada teman yang bantu kesat kotoran, pulih luka
Tak ada kawan yang hulur tangan, beri semangat, bimbing tunjuk laluan
Aku takut
Tertinggal seorang. Sendirian. Sunyi. Lemas. hanyut.
Tuhan bantu aku. Jangan kau cabut
cahaya petunjuk dan iman yang kau beri pinjam.
Aku rayu
bantu aku untuk terus kuat.
bantu aku untuk terus kuat.
Perkara yang paling aku takut dalam hidup, cuma satu
Takut kalau aku
Putus harap pada rahmat Tuhan yang maha luas, lansung tanpa batasan.
Jangan putus harap pada Tuhan!
Wednesday, February 6, 2013
Pagi. Awal
Kau punya semangat menggunung
Rindu mahu bertemu pagi.
Jadi angau dengan awal.
Terkadang, waktu pagi yang datang, awalnya sebelum matahari muncul menyapa
Hargai detik itu. Penuhkan tiap inci akal dengan aroma yang indah dan positif
Sedut dalam-dalam udara bahagia dan segar
Hembus puas-puas tiap lelah yang menyakitkan hati
Nanti kau akan rasa, harimu bermula hebat penuh semangat!
Oh ya,
Jangan lupa detik pagi, awal itu
Doakan kebahagian buat orang tua
Terlebih lagi si ibu
Sentiasa letak dalam hati. Dalam-dalam.
Pasak dekat hati. Kemas-kemas.
Ikat pada hati. Ketat-ketat
Biar kukuh. Jangan longgar
"Tuhan, tolong jagakan ibu bapaku, mereka nyawa aku. Lebih dari segalanya"
Dan pastinya, itu semua mula dengan intimnya hubungan kau dengan Tuhan. Sujud cium ke bumi, tanda rendahnya diri.
[]Kredit] |
Ya, betul, rumah aku bukan di tepi pantai, boleh renung matahari kala petang pulang, berganti malam milik si bulan. Tapi kalau tiap pagi Tuhan izin aku jengah tingkap, punya peluang dapat lihat langit memutih luas, kepul awan cantik terhias sudah lebih dari cukup untuk buat hati aku gembira.
Syukur!
Subscribe to:
Posts (Atom)